Plumbing Untuk Air Bersih
dan Untuk Air Limbah Dalam Bangunan
Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing
haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan
gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan
kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor
dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari
bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.
Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya
menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal
perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan
dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut
telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL). Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan
peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan
kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari
tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai
kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung,
guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air
kotor secara efesien dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi kerancuan
dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.
Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage”
yang mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.
Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan
air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Sistem drainase terdiri dari saluran penerima
(interceptor drain), saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa
(conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian penerima air (receiving
waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti
gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air,
bangunan terjun, kolam tando, dan stasiun pompa.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah
menyediakan air bersih dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan
tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air
kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.
1.
Sistem Air Bersih
Sumber Air bersih diambil dari
sumber air tanah berupa sumur dalam (deep well). Air dari Deep Well ini masuk
ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur/pasir
yang terbawa dari sumur. Air dari roof tank di alirkan ke seluruh instalasi
bangunan dengan cara grafitasi.
2.
Sistem Air Kotor dan Air Bekas
Untuk limbah air kotor yang
berasal dari toilet dan bangunan-bangunan penunjang masuk langsung ke septic
tank yang dibuat berdekatan dengan bangunan tersebut, dan masuk ke dalam tangki
resapan serta over flow diarahkan ke saluran terdekat.
3.
Spesifikasi Teknis dan Produk
a. SUMUR BOR, sebagai sumber air
yang akan digunakan dibuat dengan total kedalaman pemboran min 30 meter atau
ada penambahan kedalaman dengan menyesuaikan dengan kondisi permukaan air.
Konstruksi sumur menggunakan pipa PVC AW wavin. Seluruh pelaksanaan teknis
pembuatan sumur dalam ini harus sepenuhnya mengikuti rekomendasi dan petunjuk
teknis dari instansi terkait yaitu Dinas Pertambangan Setempat dan Direktorat
Geologi Tata Lingkungan, termasuk aturan peletakan screen, ukuran konstruksi
sumur yang diijinkan, dan penentuan kapasitas pompa. Untuk menentukan lokasi
titik sumur kontraktor harus melakukan test geolistrik.
b. Pipa-pipa yang digunakan untuk
instalasi plumbing ini adalah sebagai berikut :
·
Instalasi
Air bersih untuk keperluan Domestic water (MCK) menggunakan pipa Galvanis GIP
kelas Medium, sesuai dengan standar SNI/SII (Medium A).
·
Instalasi
Air Bersih untukProduksi Air Minum Dalam Kemasan menggunakan Pipa PVC RUCHIKA
AW Class.
·
Instalasi
Air Kotor menggunakan Pipa PVC AW Class dengan kualitas yang baik, rekomendasi
material pipa PVC yang boleh digunakan adalah : RUCHIKA, atau WAVIN.
c. Fitting-fitting yang digunakan
untuk pemipaan harus sesuai dengan standar pipa yang digunakan.
d. Sambungan pipa air bersih dari
bahan GIP, menggunakan system screw/ulir, dan setiap sambungan ulir harus
diberi lem epoxi kecuali pada penyambungan ke peralatan plumbing seperti
kran/valve menggunakan seal tape.
e. Sambungan pipa PVC menggunakan
lem PVC dengan kualitas yang baik atau sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat
pipa PVC.
f.
Kontraktor
harus sudah memperhitungkan adanya gantungan atau support pipa yang akan
dipasang dengan memperhitungkan support harus kuat dan kaku. Jarak
support/gantungan pipa yang akan dipasang adalah setian 1,5 meter.
g. Untuk pipa-pipa yang ditanam
dalam tanah dan harus melintas jalan, ditanam dalam tanah dengan kedalaman yang
cukup (diatas 1 meter) dan harus dilindungi dengan pipa keras dengan diameter
yang lebih besar.
h. Galian pipa dalam tanah, harus
terlebih dahulu diisi pasir yang dipadatkan lalu pipa digelar dan kemudian
diurug kembali dengan pasir yang dipadatkan, sebelum diurug dengan tanah asal.
i.
Pompa-pompa
yang digunakan harus dari merk yang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya,
termasuk juga after sales service dan ketersediaan suku cadangnya. Pompa-pompa
yang dapat direkomendasikan untuk digunakan adalah merk EBARA, GRUNDFOS,
TORISHIMA, CAPRARI, atau setara.
j.
Motor
listrik yang digunakan sebagai penggerak pompa harus di kopel langsung oleh
pabrik/distributor pemegang merk, dan motor listrik yang digunakan sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuat pompa tersebut.
k. Sebelum serah terima dilakukan
test komisioning. Seluruh alat harus dicek fungsi dan kapasitasnya, terutama
untuk pompa-pompa harus dicek besarnya arus listrik dan temperature kerja motor
panas tidaknya
Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan,
penyetelan dan pengujian dari semua peralatan/material seperti yang disebutkan
dalam spesifikasi ini, maupun pengadaan dan pemasangan dan peralatan/material
yang kebetulan tidak tersebutkan, akan tetapi secara. umum dianggap perlu agar
dapat diperoleh sistim instalasi air bersih dan instalasi air kotor yang baik,
dimana setelah diuji, dicoba. dan disetel dengan teliti siap untuk
dipergunakan.
Pedoman dasar teknis yang dipakai pada prinsipnya
adalah PEDOMAN PLUMBING INDONESIA 1979.
·
Pemasangan
pipa untuk system sanitary/toilet lengkap dengan sambungan-sambungan untuk
Kran air dan bak cuci di dapur.
- Pemasangan pipa untuk system air kotor (dari WC),
air bekas, sesual dengan gambar.
- Pemasangan pipa PVC untuk instalasi pipa vent yang
dihubungkan derigan pipa tegak air kotor maupun pipa tegak air bekas,
serta pemasangan vent out pada puncak pipa. vent tegak.
- Bahan/Material
- Semua
bahan/material yang digunakan/dIpasang harus dari jenis material
berkualitas. baik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan bekas pakai/
rusak/afkir), sesuai dengan mutu dan standar yang berlaku (SII) atau
standar internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN atau yang setaraf.
- Pemborong
bertanggung jawab penuh atas mutu dan kualitas material yang akan
dipakai, setelah mendapat persetujuan pengawas/Direksi.
- Sebelum
dilakukan pemasangan‑pemasangan, pemborong harus menyerahkan contoh‑contoh
(sample) dari bahan/material yang akan dipasang kepada pengawas/Direksi
Pekerjaan
Penyediaan Air Bersih
-
Bahan
- Bahan/material
pipa untuk distribusi air bersih adalah GIP pipe, Pipa dan fitting yang
digunakan harus mengikutl standar SII dan harus disertai sertifikat hasil
pengujian.
- Katup‑katup
(valve) untuk ukuran lebih kecjl atau sama dengan 50 mm dibuat danri bahan
kuningan dengan system penyambungan menggunakan ulir /screwed, sedangkan
yang lebih besar dari 50 mm dibuat dari bahan GIP, dengan system sambungan
ulir.
- Penggantung pipa. (hanger) dan penjepit pipa (klem)
harus dari bahan metal yang digalvanis.
-
Pemasangan
- Untuk
sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir.
- Sebelum
dilakukan penyambungan, baglan yang berulir harus dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran‑kotoran yang melekat.
- Setiap
pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang water moer
(union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan.
- Semua
ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan
dop/plug atau blank flanged.
- Pipa‑pipa
harus diberi penyangga, pipa‑pipa tegak yang menempel sepanjang kolom atau
dinding dan pada setiap percabangan atau belokan harus diberi pengikat
(klem).
- Penyangga pipa harus dipasang pada lokasi‑lokasi
yang ditentukan.
- Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan
katup, maka penyangga tersebut harus digeser dari posisi tersebut dengan
catatan pipa tidak akan melengkung apabila katup tersebut dilepas.
- Pipa‑pipa induk dan distribusi harus ditest dengan
tekanan hidrostatik sebesar 8 kg/cm2 dan dalam waktu minimum 8 jam,
tekanan tersebut tidak turun/nalk serta tidak terjadi kebocoran.
- Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera
diperbaiki. Biaya pengetesan, alat‑alat yang diperlukan dan biaya
perbaikannaya ditanggung oleh pemborong.
- Pipa‑pipa yang ada di atas langit‑langit, sepanjang
kolom, dinding dan pada tempat‑tempat yang terlihat harus dicat dengan
wama sebagal berikut:
- Pipa air bersih dengan warna
biru
- Pipa instalasi fire hydrant dengan
warna merah
- Pipa air bekas dan air kotor
dengan warna abuabu
- Pipa air hujan dengan warna
putih
- Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam
pipa dibuang dulu, kemudian sistim pemipaan diisi dengan larutan yang
mengandung 50 mg/I Chloor dan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam
sistim dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa Chloor 2 mg/l.
- Tanki Air
Atas (Roof Tank)
Tanki air
atas dibuat dan bahan Fiber Glass Reinforced Plastic (FRP), dipasang 1 buah
dengan kapasitas 5000 It. Type tanki yang digunakan adalah vertical type,
dilengkapi dengan lubang inlet, outlet, drain, manhole dan ventilasi. Tanki
ditempatkan pada dudukan yang kuat, konstruksi beton besi WF
Pekerjaan Instalasi Sanitasi
dan Lain‑lain
a. Bahan
- Jenis
bahan yang dipakai untuk menyalurkan air bekas dan air limbah manusia
dalam bangunan memakai bahan PVC.
- Pipa
air buangan, air kotor menggunakan PVC klas AW untuk yang tertanam dalam
tanah.
- Penyambungan
pipa PVC dilakukan dengan solvent cement yang berkualitas baik. Sebelum
melakukan penyambungan pipa, bagian yang akan disambung harus dibersihkan
terlebih dahulu, bebas dari kotoran, air dan lain‑lain. Solvent cement
harus merata pada bagian permukaan yang akan disambung.
b. Pemasangan
- Sambungan‑sambungan
antara pipa PVC, diberi solvent cement darl kualitas balk yang disetujui
oleh pengawas/Direksi.
- Pada
pipa vent, semua ujung pipa atau fitting yang terakhir tidak
dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop atau plug dari bahan material
yang sama.
- Pipa
PVC untuk saluran air kotor dan limbah manusia yang tertanam harus diberi
pondasi bantalan beton I pc + 3 ps + 5 krI pada setiap Jarak 3 m, pondasi
ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan belokan.
- Pipa
tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian pertemuan
antara pipa tegak dan datar di lantai dasar.
- Pipa‑pipa
sebelum disambungkan ke fixture harus ditest dahulu terhadap kebocoran‑kebocoran.
- Instalasi yang hasil testnya tidak balk, segera
diperbaiki. Biaya pengetesan, alat‑alat yang diperlukan dan blaya
perbalkan ditanggung pemborong.
- Penanaman pada tembok harus ditutup oleh pekeriaan
finishing
- Plpa‑pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga
tidak ada hawa busuk keluar, dan tidak ada rongga‑rongga udara, letaknya
harus lurus. Untuk pipa air kotor mendatar yang berukuran lebih besar dari
80 mm harus dibuat kemiringan minimal I % (satu persen), dan pipa yang berukuran
lebih kecil atau sama dengan 80 mm harus dibuat kemiringan minimal 2 %
(dua persen). Pipa limbah manusia harus dipasang dengan kemiringan minimal
2 % (dua persen)
- Pada Ujung buntu dilengkapi dengan lubang pembersih
(clean out) dengan ukuran diameter 50 mm atau 80 mm,
- Ujung‑ujung pipa dan lubang‑lubang harus didop/plug
selama pemasangan, untuk mencegah kotoran masuk ke pipa.
Pekerjaan
Pengujian Instalasi
a.
Instalasi Air Bersih
·
Pipa instalasi plumbing siap
terpasang seluruhnya.
·
Siapkan alat penekanan
tekanan, pompa system mekanik atau pompa motor dan alat ukur tekanan (pressure
gauge).
·
Hubungkan pipa outlet dari
instalasi pompa penekan ke pipa input instalasi bangunan. Pengetesan
dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maksimal 50 meter
atau atas petunjuk Pengawas/Direksi.
·
Setelah selesai hubungan
antara pipa instalasi bangunan dan alat pompa penekan, kran yang berhubungan ke
instalasi diseluruh posisi ditutup dengan plug sesual dimensi kran.
·
Pipa instalasi stap ditest, pompa
penekan dijalankan sampai pressure gauge menunjukkan tekanan 8 kg/cm2 atau atas
petunjuk pengawas/ Direksi.
·
Tekanan 8 kg/cm2 ini harus
tetap berlangsung selama 8 jam terus menerus (atau atas petunjuk
pengawas/Direksi) tidak ada penurunan, kecuali akibat perubahan cuaca.
·
Untuk pemeriksaan tekanan bias
dibuat daftar, dalam daftar ini tercantum tekanan per‑jam maupun keadaan cuaca
pada saat uji tekan dilakukan.
·
Sesuai penguiian, sebelum pipa
instalasi air bersih siap dipakai, maka pipa diisi larutan yang mengandung 50
mg Chloor/lIter, dan didiamkan selarna 24 jam. Setelah itu pipa instalasi
dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa. chloor 2 mg/I
b.
Instalasi Pipa Air Kotor, Pipa
Limbah Manusia
·
Pipa
instalasi seluruhnya siap terpasang.
·
Test
dilakukan dengan cara mengisi sistim, pipa, dengan air dan salah satu ujungnya.
Pada bagian ujung‑ujung lainnya ditutup dan air harus mencapal elevasi yang
paling atas. Demikian seterusnya baglan demi baglan sampai meliputi seluruh
sistem.
·
Air di
dalam pipa yang dimaksud ditahan sampai 8 jam. Penurunan permukaan air maximal
yang diperbolehkan adalah 10 cm.
·
Setelah pengujian selesai
system pipa harus dibersihkan dari segala kotoran yang mungkin ada.
Dalam membuat sebuah bangunan baik itu sebuah rumah
tinggal dari yang bertipe sederhana sampai ke rumah yang bertipe luxury (mewah)
dan gedung sederhana baik itu gedung kerja maupun hotel dan apartment yang
mewah sekali pun pasti memerlukan sanitasi yang semuanya itu pasti menngunakan
instalasi plumbing sedangkan Fungsi utama dari
peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke
tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi
kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari
lingkungan sekitarnya.
Sumber
:
http://www.chayoy.com/2012/04/makalah-sistem-perencanaan-plambing.html
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical